Senin, 18 Maret 2013

sosial budaya

wadde.wanabbie

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
SISTEM SOSIAL BUDAYA /3 SKS
Dr. Edy Siswoyo, Msi


Tujuan Intruksional Umum (TIU):
1.       Mahasiswa dapat menggunakan pendekatan teori sistem sebagai kerangka berpikir untuk menganalisis kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia
2.       Mahasiswa dapat memberikan gambaran analitik mengenai sistem sosial Indonesia sebagai masyarakat majemuk.
3.       Mahasiswa dapat memberikan gambaran analitik mengenai sistem sosial di lingkungan sekitar tempat tinggal masing-masing mahasiswa.

PERTE MUAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
POKOK BAHASAN
RINCIAN POKOK BAHASAN
TEKNIK PEMBELAJARAN
MEDIA PEMBELAJARAN
REFERENSI

I


Kemampuan memaparkan Deskripsi Matakuliah


1.1. Latar belakang matakuliah





1.2. SAP



1.3. Pendekatan Perkuliahan





1.4.Konsep Integrasi

1.1.1.Indonesia Masyarakat 
          Bhinneka Tunggal Ika
1.1.2.Masyarakat Indonesia yang
          integratif dan demokratis
1.1.3.Realitas dan kondisi persatuan 
          dan kesatuan di Indonesia

1.2.1.TIU dan TIK
1.2.2. Pokok dan Rincian Bahasan
1.2.3. Metoda

1.3.1.Ideologi NKRI
1.3.2.Stabilitas nasional
1.3.3.Demokratis
1.3.4.Masyarakat majemuk
1.3.5.Integrasi Nasional

1.4.1.Intgegrasi normatif
1.4.2.Integrasi fungsional
1.4.3.Integrasi koersif


Ceramah dan
Diskusi Kelompok

Hard copy SAP,
LCD Ppt.

Wirutomo, Paulus dkk 2012, Sistem Sosial Indonesia, UI Press.

Ranjabar, Jacobus 2006, Sistem Sosial Budaya Indonesia, Suatu Pengantar, Ghalia Indonesia

II

Kemampuan mendeskripsikan dan menjelaskan masyarakat menurut kerangka berpikir teori  sistem

3.1. Teori Sistem sebagai kerangka berpikir






3.2. Masyarakat sebagai sistem














2.1.1.Definisi sistem
2.1.2.Unsur, struktur dan fungsi
2.1.3.Sistem mekanik
2.1.4.Sistem organik
2.1.5.Pendekatan sistem
2.1.6. Lingkungan sistem
2.1.7.Perencanaan sistem

2.2.1.Stratifikasi sosial
2.2.2.Struktur sosial
2.2.3.Saling ketergantungan
2.2.4.Harmoni dan keseimbangan
2.2.5.Ketimpangan dan konflik





Ceramah dan
Diskusi Kelompok

Soft copy handout,
 LCD Ppt


Laszlo, Alexander and Stanley Krippner, Systems Theories, Their Origins, Foundations and Development, dalam  J.S. Jordan (Ed.),1998, Systems Theories and A Priori Aspects of Perception, Amsterdam: Elsevier


III -IV

Kemampuan mendeskripsikan dan menjelaskan garis besar berbagai perspektif sosiologi mengenai masyarakat sebagai sistem

3.1.Perspektif Keteraturan/
       Fungsionalisme





3.2. Perspektif Konflik








4.3.Perspektif
        Interpretivisme

3.1.1.Konsensus nilai
3.1.2.Keteraturan sosial
3.1.3. Stabilitas dan keseimbangan
3.1.4.Hubungan fungsional



3.2.1.Kepentingan diri dan konflik
           yang melekat
3.2.2.Hubungan fungsional yang
          tidak adil
3.2.3.Kebebasan kelas
3.2.4.Ketarasingan
3.2.5.Konsensus oleh kelompok
          dominan

4.3.1.Makna subyektif tindakan
4.3.2.Jenis tindakan sosial:
           Tindakan rasional,
           Tindakan rasional orientasi
           nilai,
           Tindakan tradisional,
           Tindakan emosional.
4.3.3.Interaksi simbolik
4.3.4.Realitas sosial dan
            kesepakatan.


Ceramah dan
Diskusi Kelompok

Soft copy handout,
 LCD Ppt


Perdue, William 1986, Sociological Theory, Mayfield Publishing Company, Palo Alto, California.

V-VI

Kemampuan mendeskripsikan dan menjelaskan teori sosiologi tentang masyarakat Indonesia

5.1.Teori Furnival
        tentang masyarakat    
        majemuk masa 
        pemerintahan
        Hindia Belanda

5.2.Teori  Schemerhorn
       tentang masyarakat
       Indonesia dewasa ini





6.3.Teori  JH.Boeke
        tentang masyarakat
        dualistik

      

6.4.Teori Clifford Geertz
        tentang involusi
        pertanian




5.1.1.Tidak adanya pembauran
5.1.2.Self constrained
5.1.3.Tidak ada common will



5.2.1.Kemajemukan ideologis/
           doktrinal/beliefs
5.2.2.Kemajemukan politis yang
           relatif otonom
5.2.3.Kemajemukan kultural
5.2.4.Kemajemukan struktural


6.3.1.Masyarakat kapitalistik/
           Ekonomi modern/Barat
6.3.2.Masyarakat ekonomi
           Prakapitalistik/tradisional
           mentalitas Timur

6.4.1.Kawasan pertanian di Jawa
6.4.2.Kawasan pertanian di luar
          P.Jawa
6.4.3.Pemiskinan pertanian di Jawa
6.4.4.Spesialisasi pertanian di luar
          P.Jawa
         

Ceramah dan
Diskusi Kelompok

Soft copy handout,
LCD Ppt


Wirutomo, Paulus, Integrasi Sosial Masyarakat Indonesia, dalam  Paulus Wirutomo dkk 2012, Sistem Sosial Indonesia, UI Press, hal. 1-46

VII


Kemampuan mendeskripsikan dan
Menjelaskan komplesitas sosial budaya masyarakat Indonesia


7.1.Demografi




7.2 Stratifikasi Sosial



7.3.Integrasi nasional

7.1.1.Distribusi penduduk
7.1.2.Komposisi penduduk
7.1.3.Komposisi  penduduk
          berdasarkan agama

7.2.1.Struktur pemerintahan
7.2.2.Struktur sosial ekonomi
7.2.3.Konflik dan kekerasan

7.3.1.Terbentuknya bangsa dan
          Negara Indonesia
7.3.2.Dinamika kebangsaan
          Indonesia


Presentasi kelompok dan
Diskusi Kelas

Makalah, soft copy handout dan LCD Ppt.


Sulastri, Kompleksitas Masyarakat Indonesia, dalam Paulus Wirutomo dkk 2012, Sistem Sosial Indonesia, UI Press, hal. 47-86
VIII
UTS






IX

Kemampuan mendeskripsikan dan menjelaskan hubungan sosial antar kelompok etnik di Indonesia

9.1.Mendefinisikan etnisitas




9.2.Komposisi etnis dan
       hubungan social antar
      etnis


9.3.Kebangkitan identitas
       etnik

9.1.1.Konteks politis dan budaya
9.1.2.Pandangan primordialis
9.1.3.Pandangan Instrumentalis
9.1.4.Pandangan Konstruktivis

9.2.1.Masa Koplonial
9.2.2.Masa Orde Lama
9.2.3.Masa Orde Baru
9.2.4. Masa Reformasi

9.3.1.Dilema keamanan kelompok
          etnik
9.3.2.Perlindungan status
9.3.3.Ambisi hegemoni


Presentasi kelompok dan
Diskusi Kelas

Makalah, soft copy handout dan LCD Ppt.


Yasmine, Daisy Indira, Hubungan Sosial antar Kelompok Etnik, dalam Paulus Wirutomo dkk 2012, Sistem Sosial Indonesia, UI Press, hal. 87-125


X

Kemampuan mendeskripsikan dan menjelaskan relasi sosial antar kelompok agama di Indonesia

10.1.Definisi dan kerangka
         teoretik agama


10.2.Menjadi Indonesia
         yang multirelijius





10.3.Relasi social antar
         kelompok agama













10.4.Menuju integrasi sosial

10.1.1.The taken for granted religion
10.1.2.Agama dalam kerangka
            sosiologis

10.2.1.Sejarah perjumpaan agama-
            agama di Indonesia
10.2.2.Sinkretisme atau lokalisasi
              agama?
10.2.3.Kopmpleksoitas dalam
            heterogenitas

10.3.1.Masa kerjaan: agama dinasti
10.3.2.Masa pra-kolonial: agama
            dalam kompetisi perdagangan
10.3.3.Masa kolonial: dualism politik  
            agama
10.3.4.Masa pra-kemerdekaan:
            ideologisasi agama
10.4.4.Masa pasca-kemerdekaan:
            agama politik
10.4.5.Masa Orde Baru: politisasi
            agama
10.4.6.Masa reformasi: konflik,
            euphoria dan kebangkitan
            agama

10.4.1.Toleransi antar kelompok
            agama
10.4.2.Rekonstruksi budaya


Presentasi kelompok dan
Diskusi Kelas

Makalah, soft copy handout dan LCD Ppt

Kusumadewi, Lucia Ratih, Relasi Sosial antar Kelompok Agama di Indonesia: Integrasio atau Disintegrasi?, dalam Paulus Wirutomo dkk 2012, Sistem Sosial Indonesia, UI Press, hal. 127-177


XI

Kemampuan mendeskripsikan dan menjelaskan relasi gender dalam masyarakat Indonesia

11.1.Tinjauan historis relasi
         gender di Indonesia



11.2. Kondisi kesetaraan
         dan keadilan gender


11.1.1.Masa Pra-Kemerdekaan
11.1.2.Masa Kemerdekaan
11.1.3.Masa Orde Baru
11.1.4. Masa Reformasi

11.2.1. Pengarus-Utamaan Gender
11.2.2. Upaya dan hasil

Presentasi kelompok dan
Diskusi Kelas

Makalah, soft copy handout dan LCD Ppt.


Seda, Francisia SSE, Enny Febriana, Sari Monik Agustin, RR Satiti S
Shakuntala, Relasi Gender dalam Masyarakat Indonesia, dalam Paulus Wirutomo dkk 2012, Sistem Sosial Indonesia, UI Press, hal.179-204

XII

Mendeskripsikan dan menjelaskan hubungan buruh, modal dan negara

12.1.Industrialisasi dan
         Perubahan Sosial

12.2.Kondisi buruh di
         Indonesia




12.3.Perburuhan di
         Indonesia, tinjauan
         sejarah

12.1.1.Kecenderungan global
12.1.2.Hubungan perburuhan

12.2.1.Waktu kerja
12.2.2.Upah
12.2.3.Lembur
12.2.4.Jaminan sosial
12.2.5.Cuti

12.3.1.Masa kolonialisme Belanda
12.3.2.Pasa pendudukan Jepang
12.3.3.Masa Orde Lama
12.3.4.Masa Orde Baru
12.3.5.Masa pasca Orde Baru


Presentasi kelompok dan
Diskusi Kelas

Makalah, soft copy handout dan LCD Ppt.


Diniari, rosa, Hubungan Buruh, Modal dan Negara, dalam Paulus Wirutomo dkk 2012, Sistem Sosial Indonesia, UI Press, hal.205-230

XIII

Kemampuan mendeskripsikan dan menjelaskan hubungan desa-kota

8.1.Karakteristik dikotomik
       Hubungan desa-kota


8.2.Tinjauan historis
       Hubungan desa-kota

8.3.Proses urbanisasi dan
       Ketimpangan wilayah
       desa-kota


8.4.Kebijakan pembangunan
       desa-kota


8.1.1.Pengertian desa secara umum
8.1.2.Pendekatan pembangunan
          desa dan pembangunan kota

8.2.1.Masa pra-kolonial
8.2.2.Masa pasca-kolonial

8.3.1.Pola urbanisasi
8.3.2.Pola migrasi desa ke kota
8.3.3.Dampak migrasi ke kota:
          Sektor informal

8.4.1.Pembangunan nasional
8.4.2.Pembangunan desa-kota
8.4.3.Otonomi daerah


Presentasi kelompok dan
Diskusi Kelas

Makalah, soft copy handout dan LCD Ppt.


Darmajanti, Linda dan Starlita, Hubungan Desa – Kota, dalam Paulus Wirutomo dkk 2012, Sistem Sosial Indonesia, UI Press, hal.231-270

XIV

Kemampuan mendeskripsikan dan menjelaskan civil society dalam konteks demokrasi

1.  Civil society, demokrasi dan integrasi





2.  Sejarah civil society di Indonesia




1.1. Konsep civil society
1.2. Organisasi masyarakat yang termasuk dalam kategori civil society
1.3. Konsep demokrasi
1.4. Keterkaitan civil society, demokrasi dan integrasi.

2.1. Latar belakang
2.2. Masa pra dan pasca Kemerdekaan
2.3. Masa Orde Baru
2.4. Masa Reformasi


Presentasi Kelompok dan Diskusi Kelas

Makalah, soft copy handout dan LCD Ppt.


Alamsyah, Andi Rahman, Civil Society dan Integrasi dalam Konteks Demokrasi, dalam Paulus Wirutomo dkk 2012, Sistem Sosial Indonesia, UI Press, hal.271-287

XV

Kemampuan mendeskripsikan dan menjelaskan kondisi integrasi di Indonesia masa depan

1.    Kondisi Integrasi Normatif di Indonesia









2.    Kondisi Integrasi Fungsional di Indonesia







3.    Kondisi Integrasi Koersif di Indonesia







4.    Pentingnya Kesadaran Berbangsa

5.    Kekuatan dan Kelemahan Integrasi

6.    Kesimpulan

1.1. Konsep utama: stratifikasi sosial, diferensiasi sosial dan pluralitas.
1.2. Integrasi Normatif pada masa Pra Kemerdekaan.
1.3. Integrasi Normatif pada masa Kemerdekaan dan Orde Lama
1.4. Integrasi Normatif pada masa Orde Baru
1.5. Integrasi Normatif pada masa Reformasi

2.1. Integrasi Fungsional pada masa Pra Kemerdekaan.
2.2. Integrasi Fungsional pada masa Kemerdekaan dan Orde Lama
2.3. Integrasi Fungsional pada masa Orde Baru
2.4. Integrasi Fungsional pada masa Reformasi

3.1. Integrasi Koersif pada masa Pra Kemerdekaan
3.2. Integrasi Koersif  pada masa Kemerdekaan dan Orde Lama
3.3. Integrasi Koersif pada masa Orde Baru
3.4. Integrasi Koersif pada masa Reformasi

4.1. Kekuatan Integrasi
4.2. Kelemahan Integrasi

5.1. Aspek Normatif
5.2. Aspek Fungsional
5.3. Aspek Koersif


Ceramah dan
Diskusi Kelas

Soft copy handout dan LCD Ppt.


Wirutomo, Paulus, Menyongsong Masa Depan Integrasi Masyarakat Indonesia, dalam Paulus Wirutomo dkk 2012, Sistem Sosial Indonesia, UI Press, hal.289-331
XVI
UAS






Tugas Kecil:
1.       Tengah Semester: menyusun Pedoman Penelitian Integrasi Sosial Lokal berdasarkan indikator integrasi sosial
2.       Akhir Semester: mengumpulkan data integrasi sosial di lingkungan sekitar tempat tinggal masing-masing mahasiswa.